INILAH.COM, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tidak menolak rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM), hanya menawarkan beberapa opsi."Karena memang ruangnya sedang dibuka, dan sedang dibahas oleh Komisi VII, Banggar, bersama pemerintah," ujar Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim kepada INILAH.COM, Kamis (22/3/2012).
Menurutnya, selama ini pemerintah meminta pembahasan secara bersama dengan DPR mengenai rencana penaikan harga BBM. Dengan alasan tersebut FPKS mengajukan beberapa opsi.
Opsi pertama yang ditawarkan FPKS kepada pemerintah adalah tidak menaikkan harga BBM namun dengan kompensasi pemerintah harus meningkatkan defisit anggaran pada batas yang masih ditolelir oleh undang-undang yakni di bawah 3 persen.
"Kedua pemberlakuan dua harga bagi kendaraan umum dan roda tiga, tidak ada kenaikan. Kemudian opsi ketiga BBM naik, maksimal Rp500 per liter," jelasnya.
Atas alasan tersebut, pada prinsipnya FPKS bukan menyatakan menolak. Namun FPKS hanya menyampaikan alternatif. "Yang disampaikan kepada pemerintah tiga alternatif tersebut," ucapnya. [bar]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar